Pages

Tuesday, March 12, 2013

Tujuan Ibadah


Banyak orang yang mengaku sebagai hamba Allah tapi tidak tahu apa hakikat dan tujuan ibadah. Ibadah secara etimologi adalah menghinakan diri (Al-Tadzallul) dan menundukkan diri (Al-Khudhu'). Secara terminologi sebagaimana dikemukakan oleh Ibnu Taimiyyah dalam kitab Al-Ubudiyyah, pengertian ibadah adalah satu istilah atau nama yang mencakup seluruh aktivitas yang dicintai dan diridhoi Allah, baik serupa perkataan maupun perbuatan yang zohir maupun yang batin.


     Dari definisi ini kita bisa memahami bahwa segala perkataan dan perbuatan yang menuju kepada kecintaan dan keridhaan Allah itulah ibadah. Sebaliknya, segala perkataan dan perbuatan yang tidak menjurus kepada kecintaan dan keridhaan Allah, bukanlah ibadah.

Pembagian Ibadah

Ibadah berdasarkan jenisnya secara garis besar terbagi menjadi 2 :
  1. Ibadah yang kita kenal dengan sebutan ibadah mahdhoh, yang menjadi penghubung kita dengan Allah (hablum minallah), seperti ibadah shalat, zakat, puasa, dan haji. Ibadah jenis ini harus dilandasi dengan prinsip sebagai berikut : Pertama, harus dilandasi dengan keikhlasan, yaitu memurnikan ibadah hanya kepada Allah semata. Kedua, harus benar, yaitu ada landasan perintah yang jelas baik dari Al-Qur'an maupun Hadits atau tata caranya harus berpola kepada sang Rasulallah SAW.
  2. Ibadah ghair mahdhoh, yaitu ibadah dalam bentuk muamalah atau yang disebut dengan hablum minannas, seperti jual-beli, makanan minuman, pernikahan, pidana, hudud, dan yang lainnya. Rambu-rambunya adalah berazaskan manfaat, kemaslahatan umat, dan keberadaannya didasarkan atas tidak adanya dalil yang melarang hal tersebut untuk dilakukan.
Tujuan Ibadah

Dari semua jenis ibadah yang kita lakukan tadi, tentulah kita meiliki tujuan agar kualitas rohani, jasad, dan pikir kita senantiasa stabil.
  1. Mememnuhi kewajiban manusia kepada Allah, sebab Allah menciptakan manusia di dunia ini hanya diperintahkan untuk menjalankan segala sesuatu yang diperintahkan oleh Allah, seperti tertuang dalm firman Allah : "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku." (QS. Adz-Dzariyat [51]: 56)
  2. Mendekatkan diri dan mencari ridha Allah sebagaimana yang termaktub dalam firman Allah : "Katakanlah: "sesungguhnya shalat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalh orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)". (QS. Al-An'am [6]: 162-163)
  3. Tujuan lain dari ibadah adalah ketaqwaan hati. Ketaqwaan yang mencegahnya dari maksiat, dan mendorongnya untuk melaksanakan perintah-Nya.
  4. Agar kita merasakan pegawasan Allah, sehingga seseorang merasa takut dan malu dalam berbuat maksiat dan dosa.
  5. Mendapatkan ganjaran pahala yang berlipat ganda yang senantiasa Allah janjikan kepada orang-orang mukmin yang beribadah kepada-Nya. Sebagaiman firman Alla : "Barangsiapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS. An-Nahl [16]: 97)
  6. Mengharapkan ampunan dan surganya Allah. Sebagaiman firman Allah : "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, yaitu orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan" (QS. Ali Imran [3]: 133-134)
  7. Menyerahkan urusan kepada Allah (tawakkal)
Manfaat Beribadah

Ibadah yang dilakukan seseorang dengan dilandasi keikhlasan dan mengikuti tuntunan Nabi Muhammad SAW akan memberikan manfaat baginya, diantaranya :
  1. Membuat seseorang dapat merasakan manisnya beriman dengan menajalankan ibadah. Bagaimana seseorang bisa merasakan manisnya beriman bila tidak mau mencicipi beribadah.
  2. Menyebabkan kedekatan hati kepada kebenaran. Hati yang bersih dan peka akan lebih mudah menerima kebenaran dan menentang kebathilan.
  3. Memperoleh ketenangan hati. Sebagaimana firman Allah : "(yaitu) orang-orang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS. Ar'd [13]: 28)
  4. Memperoleh kemudahan urusan dan rezeki. Sebagaimana firman Allah : "Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS. Ath-Tholaaq [65]: 2-3)
Demikian manfaat yang akan kita proleh manakala kita melakukan ibadah yang benar dan ikhlash. Sebaliknya, bila kita melakukan ibadah yang menyimpang seperti memilih-milih ibadah yang ringan-ringan saja, beribadah tapi berbuat syirik, atau ibadah hanya di keramaian saja, maka kita tidak akan memperoleh manfaat dari ibadahnya, bahkan ibadah kita akan ditolak oleh Allah. Na'udzu billahi min dzalik.

Sumber : Buletin Mimbar Jum'at, edisi 22 Februari 2013

No comments:

Post a Comment